Rabu, 31 Oktober 2012

.......................

Terdiam membisu mulut yang tak mampu memberikan alasan mengapa hati tersakiti, dan ketika mata yang tidak mampu lagi memandang pada cinta yang melukai perasaan yang mendalam, Memberi kelutan pada hati yang tidak mampu menjelaskan pada hati yang tersakiti.
Memberi bekas pada hati yang tergambar dalam waktu yang tertinggal bersama kesakitan yang melulu lantahkan kepercayaan, Yang selalu tersenyum bersama air mata yang mengalir deras dalam hati, membawa gundah dan keraguan pada kepercayaan, menjadi sangat sulit untuk memberi hati pada yang menyakiti, terlalu sulit tuk dihapus apa yang telah menyakiti hati ini.
Pada wajah terdapat garisan air mata tergambar dari kesakitan hati, seorang yang tersakiti, Hati yang tidak mengerti mengapa bertahan dalam kesakitan untuk mencintai yang menyakiti, entah mengapa hati tak mampu meninggalkan hati yang menyakiti.
“Tetap Mencintai dari Kesakitan, dan Menyayangi dari Rasa Terhianat”
Tak ingin membenci , tak ingin berlari, tak mampu untuk berpaling meski tetap ada dalam bayang-bayang kesakitan, namun yakin terhadap hati yang memandang dalam-dalam sebuah pemberian maaf, dari hati yang terluka.
Terus memandang masa depan dari masa lalu yang tersakiti ,dan entah mengapa langkah kaki ini tidak dapat pergi menjauh , berusaha memahami semua kesakitan karena sebuah kelalaian, berusaha tuk mengerti, dan tetap mencintai dan menyayangi.
Rasa bersalah dan penyesalan dari hati yang menyakiti, melahirkan rasa cinta dan sayang yang lebih dari hati yang tersakiti, meski tak dapat menyangkali sakit itu terlalu menyiksa..
hanya tangis yang tersendu pilu, merasakan kesakitan itu tetap bertahan dalan kenangan hati, Karena hati yang menyakiti pun tersakiti, karena hati yang menghianati pun merasa terhianati Hati tak dapat mejelaskan, karena kesakitan menunjukan ketidak sempurnaan itu……
Dari lubuk hati yang tersakiti............
“Aku ingin tetap mencintai hati yang menyakiti,”
“Aku ingin tetap menyayangi hati yang menghianati,”
“Karena aku percaya dari kesakitan itu akan terlahir cinta yang murni”
“Karena kau telah buktikan kepada ku kesempurnaan mencintai bukan milik aku”
Tapi aku bersyukur karena telah mencintai dan menyayangi kamu dengan cinta yang dari “PAPA”
“Terimakasih SUNSET kau memberikan aku arti mencintai…..”
“Kau menunjukan pada ku arti menyayangi, “
“dan kau pun telah menunjukan pada ku arti memaafkan,
Mohon maafkanlah hati ini, yang tak mampu menghapus bekas……………..
Aku tidak mengerti mengapa cinta ini terlahir dari kesakitan itu????
“ aku mencintai mu, aku tahu kau menyesal, akupun tahu kau merasakan sakit yang aku rasakan, aku tahu air mata itu telah mengalir, aku tahu sayatan hati ini pun kau rasa, karna itu aku berharap kau selalu ada dan mencintai aku dengan kelemahan dan kekurangan mu, karena itulah yang ingin aku lakukan bersama mu, mencintai dari kekurangan, dan menyayangi dari segala kelemahan, yang akan memberikan kesempuranaan cinta……”
Awalnya aku berharap kau dapat mengerti perasaan ini mengapa harus menuntut…
Sekarang aku tahu, kepercayaan yang sesungguhnya adalah dari hati yang tidak menuntut, sebuah keterbukaan, tapi selalu berharap pada keterbukaan………..
Maafkan aku telah menuntut……….., maafkan aku telah mengecewakan,………….. maafkan aku telah berdusta,………… maafkan aku telah menghianati……………….
Aku berharap menemukan kepercayaan yang sebenarnya, yang terlahir dari hati ini………..
aku menyayangi mu………
selalu timbul rasa penyesalan ketika aku merasakan kesakitan itu, yang membuatmu merasa bersalah, yang menghadirkan rasa penyesalan dalan hati mu,….
Aku tahu aku bersalah saat tidak mampu melupakan kesakitan itu, saat kau telah hampir melupakan nya….. satu pinta ku mampukan aku tuk melupakan kesakitan itu, tampa harus meninggalkan hati yang menyakiti, meninggalkan hati yang tersakiti, hati yang terhianati karena kebodohan
“maaf kan aku,……. aku meminta pada mu, karna aku tahu kau mencintai dan menyayangi aku .Kalau pun kau tak lagi mencintai dan menyayangi aku, itulah kesalahan terbesar dalam hidup ku”